Batang - Kirab Budaya Hari Jadi ke-56 Kabupaten Batang kembali digelar setelah dua tahun tertunda karena pandemi COVID-19. Satu jam sebelum arakan - arakan, ribuan warga sudah memadati jalanan yang dilintasi.
Ketika sembilan tombak abirawa dan kereta kencana yang ditumpangi keluarga Bupati Batang Wihaji dan wakilnya keluar dari Kantor Bupati.
Para warga hingga anak kecil langsung berhamburan keluar barisan, terutama ketika Bupati Wihaji dan istrinya menyebar uang koin (sawuran).
“Senang banget bisa lihat kirab lagi. Apalagi dua tahun vakum. Saya juga dapat dua koin uang sawur,” kata Yanti, salah seorang warga saat ditemui di Jalan Veteran, kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Jumat (20/5).
Ia dan anak-anaknya sengaja menyempatkan waktu menonton kirab.
Selain rombongan Bupati dan Wakil Bupati, di belakangnya rombongan Forkopimda. Dilanjutkan, rombongan kepala dinas dan gunungan dari masing-masing kecamatan.
Sementara itu Bupati Batang Wihaji mengatakan, rakyat sudah rindu karena dua tahun tidak ada arak - arakan kirab budaya.
"Semoga ini menjadi awal yang baik dan semangat masyarakat untuk kembali bangkit beraktivitas ekonomi usai pandemi COVID-19," ujarnya.
Kirab Budaya ini, lanjut dia, momentumnya sangat pas, karena dilakukan saat Presiden Joko Widodo melonggarkan penggunaan masker di ruang terbuka.
“Faktanya tadi Kirab Budayanya sangat ramai sekali. Warga memadati dipinggir jalan untuk mencari berkah,” katanya.
Ia juga menjelaskan filosofi sawur uang koin (tabur uang koin) sebagi bentuk syukur.
“Kita harap dengan sawur uang koin masyarakat mendapat berkah. Dari mulai pertanian tambah bagus, hasil ikan tangkapan lautannya melimpah. Masyarakat sehat dan ekonominya tambah baik,” tandasnya.